Senin, 13 Juni 2011

Tidak Perlu Ijazah = Tidak Realisitis?

Dalam artikel di Republika yang melansir pendapat Wakil Mendiknas, Fasli Jalal:

Masalah pengangguran terus menggelayuti negeri ini. Bahkan hampir 30 persen lulusan terdidik di Indonesia, baik dari tingkat SD hingga lulusan kampus tak terserap dunia kerja. Bahkan penyumbang paling dominan pengangguran tersebut adalah angkatan kerja lulusan perguruan tinggi.

Masih dari artikel yang sama:

Intinya, persoalan munculnya pengangguran dari lulusan perguruan tinggi itu tidak bisa dijawab dengan selembar ijazah.

Banyak orang tidak mengerti mengapa ada orangtua homeschooling yang membebaskan anak-anaknya tidak memiliki ijazah sekolah, dan menganggap orangtua homeschooling yang demikian itu idealis dan tidak realistis. Padahal Wakil Mendiknas saja sudah mengakui secara publik bahwa mengandalkan ijazah saja tidak ada manfaatnya.

Jadi sebenarnya orangtua homeschooling itu malah sangat realistis dan pragmatis, dan yang sedang berada dalam utopia itu adalah orang-orang yang masih mendewa-dewakan ijazah.

Tidak usah menunggu 10-20 tahun lagi untuk buktinya, sekarang pun kalau kamu punya kemampuan yang riil dan bermanfaat bagi orang lain, tidak ada yang merasa perlu menanyakan ijazahmu dan mereka akan bersedia membayar bayaran mahal yang kamu minta. Sedangkan lulusan perguruan tinggi yang berijazah tanpa kemampuan yang bisa diandalkan, seperti artikel berita tadi, hanya menambah-nambahi angka pengangguran saja.

If you’re AWESOME, nobody cares about your diploma or degree! Really!

Sumber: http://homeschooling-indonesia.com/tidak-perlu-ijazah-tidak-realistis/

0 comments: